Monday, September 28, 2009
Tuesday, July 21, 2009
Manusiawi?
ma·nu·si·a·wi a bersifat manusia (kemanusiaan)
Posted by Dharmaputera at 3:02 AM 0 comments
Sunday, February 1, 2009
Ajari saya menjadi jahat
Baru kali ini saya benar2 ingin menjadi jahat. Ya, tolong siapa saja ajari saya menjadi jahat!!
Baru kali ini saya merasa gak enak masih punya kebaikan dihati. Siapa saja tolong ambil saja semua kebaikan dihati saya...
Dari 4 kota yang saya kunjungi selama liburan, ada satu kesamaan disana
" Anak jalanan dan Pengemis "
Saya berhenti di lampu merah, ada anak jalanan.. Saya pergi makan, banyak pengemis, saya pergi ke toilet umum, saya pergi ke Mall, nunggu angkot, semua tidak lepas dari keberadaan anak jalanan dan pengemis.
Saya benci merasa iba, tapi tak bisa apa2
Saya senang bisa membantu, tapi mereka begitu banyak
Kalau bisa saya ingin semua sisa2 kebaikan yang mungkin hanya sedikit ada pada saya, semua hilang.
Daripada punya keinginan, tapi pada kenyataan hanya bisa menatap iba.
Banyak yang menyalahkan mereka
" Kenapa mereka gak mencari pekerjaan aja sih? "
" mereka kan masih muda dan kuat, pasti bisa dapet kerjaan "
" Ah, mereka hanya kumpulan orang2 malas "
Walaupun banyak juga yang mengeluh
" Duh, susah banget cari kerja, padahal sudah S1 "
*gimana dengan mereka yang gak sekolah?
" Duh, panas banget sih diluar, males ah mau jalan "
*gimana dengan mereka yang ngamen di jalanan ditengah terik matahari?
Banyak yang berdalih tentang mereka
" Liat deh, itu pasti kakinya buntung bohong2an "
*padahal banyak yang menipu, pake dasi, duduk nyaman, dan dijilati
" Ih, anak2nya pake dibawa2 segala biar orang kasihan "
*padahal banyak yang masih menggunakan surat dokter palsu hanya buat sekedar ikut ujian susulan
Bahkan saya pun berdalih bahwa jumlah mereka begitu banyak untuk bisa saya bantu.
Saya sudah tak bisa berfikir.
Posted by Dharmaputera at 5:20 AM 1 comments
Labels: siBINAL ngomongin hidup
Wednesday, January 14, 2009
The Quote
" Jika Tuhan mahakuasa dan tiada sesuatu apapun yang dapat terjadi diluar kehendaknya, maka bagaimana mungkin makhluk dapat disalahkan atas dosa-dosanya? "
Tulisan diatas saya ambil dari review sebuah buku yang berjudul " Setan Menggugat Tuhan ".
Setelah membaca tulisan itu secara pribadi saya merasa TAKUT. Takut banget, karena berdasarkan logika saya yang sekelas kacang koro- koro kata2 diatas adalah LOGIS.
Saya berfikir lumayan lama tentang kata2 diatas ( yaahh, kira2 sepuluh menitan lah! *waktu segitu sudah temasuk lama buat otak saya bisa berfikir ). Akhirnya, saya menyimpulkan untuk membenarkan kata2 diatas! ya, saya setuju dengan kata2 diatas, karena logika saya tidak bisa menyalahkan quote tersebut.
Apakah itu berarti saya berpendapat bahwa perbuatan dosa itu tidak terlarang?
Saya jadi takut.. hampir menangis.
Tapi saya gak bisa memungkiri klo logika saya tidak bisa menyangkal.
Saya membaca kutipan tersebut berulang2, bahkan saya simpan sebagai note di handphone.
Saya hanya ingin mengerti... Mungkin di bukunya akan dijelaskan apa sih yang jadi pemikiran si penulis di dalam kata2 itu. Tapi saya gak nemu bukunya. Dan saya menjadi semakin takut, karena saya merasa bahwa saya telah menghalalkan dosa.
(09.32 PM, saya belum berani untuk nge publish tulisan saya )
(10.45 AM)
Jika Tuhan mahakuasa dan tiada sesuatu apapun yang dapat terjadi diluar kehendaknya
Tuhan memang mahakuasa! Saya percaya dengan seluruh jiwa, raga, cinta, keringat, darah, dan airmata...
Dan tidak ada sesuatu apapun yang bisa terjadi jika Tuhan tidak menginginkannya, saya percaya hal ini sampai mati.
Yang membuat saya hampir menangis... dosa itu terjadi, apakah Tuhan menginginkannya? karena berdasarkan logika saya, jika Tuhan tidak menginginkan makhluknya berbuat dosa, maka tidak akan bisa makhlukNYa berbuat dosa.
bagaimana mungkin makhluk dapat disalahkan atas dosa-dosanya?
jika hanya melihat sepotong kutipan itu, saya akan menjawab " Karena Tuhan tidak menginginkan makhlukNya melakukan dosa "
kali ini saya benar2 menangis...
karena secara tidak langsung saya menyangkal kemahakuasaan Tuhan.
Saya menghianati diri sendiri, menyimpang dari apa yang saya percaya, dan gak tau harus percaya yang mana
saya mulai menyalahkan keterbatasan logika
menyalahkan kebodohan diri
menyalahkan diri sendiri " kenapa saya harus mambaca kutipan tersebut tanpa bisa membaca bukunya secara komplit?" bahkan kali ini saya menyalahkan nasib.
penulisnya pun ikut saya persalahkan.
(00.28)
Saya menangis lagi...
setan sedang curhat dengan saya..
Jika setan selalu disalahkan atas perbuatan dosa manusia, lalu siapakah yang harus disalahkan atas perbuatan setan??
air mata saya tidak bisa berhenti..
karena semakin lama saya semakin menghujat Tuhan!!
Ya Allah... ampunilah hambamu yang bodoh ini...
keterbatasan logika hamba tidak bisa untuk mengungkap ilmu yang kau tebar di dunia
logika saya semakin meracau... dan ketakutan saya bertambah karena tidak ada yang terasa salah dengan logika saya.
Saat ini saya merasa ingin tak berlogika.. tak berfikir dan tak perduli..
tapi air mata ini tak bisa berhenti..
(03.12 AM )
" Jika Tuhan mahakuasa dan tiada sesuatu apapun yang dapat terjadi diluar kehendaknya, maka bagaimana mungkin makhluk dapat disalahkan atas dosa-dosanya? "
kehendak Tuhan...
Kini air mata saya sudah berhenti, tapi saya tak bisa berhenti memikirkan kutipan itu.
kehendak Tuhankah dosa itu?
kenapa saya bersusah payah menjauhkan diri dari dosa?
kenapa saya berusaha berbuat baik?
yang saya tau, Tuhan tidak suka orang berbuat dosa
yang saya tau, Tuhan senang akan orang yang berbuat baik
yang saya tau, perbuatan dosa dan baik itu ada
yang saya percaya, tidak mungkin sesuatu terjadi diluar kehendak tuhan
jadi apakah yang dikehendaki oleh Tuhan?
dosakah, atau perbuatan baikkah?
atau dua2nya?
ternyata saya sudah lupa
saya tidak peka, bahkan terhadap diri sendiri
buat saya, Tuhan menginginkan makhluknya untuk belajar
belajar hidup... ya! belajar hidup!
saya sering menyebut2 kata belajar, tapi saya lupa
saya sering menyinggung2 kata hidup, tapi saya lalai
dan saya masih tidak banyak belajar
saya menangis lagi...
Posted by Dharmaputera at 10:28 AM 1 comments
Labels: siBINAL ngomongin hidup